Selasa, 02 September 2008

Senyum adalah Ibadah

HUMORIS Craig Wilson bukan sekadar seorang yang lucu -- ia juga terlibat secara aktif dalam soal-soal yang serius, soal kehidupan dan iman. "Sama seperti Tuhan merupakan bagian dalam pertumbuhan saya demikian juga humor," katanya sambil merenung. "Bagaimanapun juga sudah menjadi jelas bagi saya bahwa oleh karena Allah senang dan menikmati keberadaan kita, maka kita pun leluasa untuk betul- betul senang dan menikmati keberadaan diri kita sendiri. Di dalam keluarga saya senantiasa terdengar gemuruh tawa ria, entah karena ada yang berlaku seolah-olah dirinya adalah orang yang sedang diceritakan, atau sedang memperagakan perdebatan kecil yang baru di lihat atau dialaminya atau sekadar menyampaikan cerita ringan pada waktu makan bersama."

Bagaimanakah dengan keadaan di rumah Anda? Apakah rasa humor dan senang tertawa itu merupakan salah satu dari keterampilan dan sikap yang penting yang akan dipelajari anakanak Anda dari Anda? Tidak banyak hal lain yang lebih unggul yang dapat membuat orang menjadi sehat selain daripada tertawa. Sesungguhnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Amsal sejak dahulu kala: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur" (17:22). Tertawa merangsang peredaran darah, menstabilkan tekanan darah, meningkatkan pemberian oksigen pada darah, memperlancar pencernaan, dan memijat organ-organ tubuh yang penting. Bahkan akhir-akhir ini telah terbukti bahwa tertawa itu menolong tubuh untuk mengatasi rasa nyeri yang kronis.

Tertawa juga merupakan obat, yang hebat untuk kerohanian. Tertawa itu juga meningkatkan kesenangan seseorang untuk terus hidup, mengurangi sties, dan memperlancar hubungan antar pribadi. Entah Anda menganggap diri Anda seorang yang suka melucu atau tidak, Anda selalu dapat memanfaatkan senyuman dan sikap jenaka untuk kebaikan keluarga Anda.

Rasa humor juga menolong para orang tua yang dengan teliti memikirkan bagaimana perasaan anak-anaknya untuk "memperkenankan anak-anak berlaku sebagai anak-anak". Jika pada masa anak-anak orang tua dengan ketat menuntut agar mereka bertingkah laku sempurna maka hal itu dapat menimbulkan perasaan tidak aman di dalam diri mereka dan mereka juga dapat mempunyai gambaran yang buruk tentang diri mereka sendiri. Tetapi jika ajaran atau koreksi itu disampaikan
dengan rasa humor maka orang tua yang sedang prihatin itu dapat membuat anaknya bertingkah laku sebagaimana yang diinginkan dalam suasana gurau yang lebih halus dan tidak di bawah ancaman hukuman. Dengan latar belakang hubungan ini, maka pada saat anak melakukan perlawanan yang serius ia dapat ditangani dengan keras dan tepat tanpa harus merusak kasih karunia yang mendasar yang harus selalu ada antara orang tua dan anak.

Gelak tertawa dapat menyegarkan semangat manusia, terutama pada saat-saat krisis dan dalam keadaan emosi yang sangat berat. Craig Wilson teringat bahwa tiga hari setelah ayahnya diperkirakan akan meninggal karena penyakit malaria yang menyerang otak, Craig menelepon ke rumah sakit untuk mencari tahu bagaimana kemajuan kesehatan ayahnya. Ketika telepon itu dijawab dari ruang ayahnya di rumah sakit, ia mendengar suara: "Di sini Joe Hozenfeffer!" Tentu
saja itu bukan nama ayahnya -- itu adalah nama julukan yang disukainya, yang sudah lama dipergunakannya dan hanya dipakai apabila menelepon sahabatnya kalau ada urusan yang penting atau waktu memesan tempat di restoran. Ayah Craig telah memilih saat itu dan nama itu untuk melaporkan secara berkelakar bahwa saat yang gawat telah lewat.

Tidak ada hal lain yang dapat menghilangkan ketegangan dan menetralkan keadaan di tengah konflik selain daripada suatu babak yang diisi dengan gelak tertawa. Konfrontasi dapat diredakan dan kemarahan dapat disejukkan oleh sedikit suasana berkelakar. Craig mengingat akan kejadian pada suatu pagi ketika kakeknya turun dari loteng untuk sarapan memakai dasi yang kotor. "Mengapa engkau memakai dasi yang demikian?" nenek membentak sambil menunjuk pada bagian yang kotor.

"Lho, ada apa?" ia menjawab dengan perasaan tidak bersalah dan bingung.

"Kotor" kata nenek.

"Wah," kakek menjawab, sambil menengok ke sekeliling ruangan, "saya rasa ini adalah suatu tuduhan yang berat terhadap saya."

Setiap orang tertawa terbahak-bahak, dan sampai hari ini di dalam keluarga Wilson, pertempuran kecil-kecilan di dalam keluarga sering disela dengan seseorang yang meniru "Saya rasa ini adalah suatu tuduhan yang berat terhadap raya!"

Berikut ini ada beberapa cara untuk menggalakkan gelak tertawa dan rasa gemar melucu yang sehat di dalam keluarga Anda:

  • Teladan yang Anda berikan itu sangatlah penting. Jadi, tertawailah diri Anda sendiri, dan kesalahan Anda. Jangan terlalu cepat tersinggung. Dengan tertawa Anda dapat melihat perspektif baru sehingga Anda akan dapat melihat bahwa keadaan yang mengerikan dan masalah yang memberatkan itu sebenarnya tidaklah sedemikian tragis atau tak dapat diatasi sebagaimana yang Anda perkirakan. Dalam saat-saat yang membosankan, ketika setiap orang sudah letih atau cuacanya jelek, tertawalah bersama-sama sejenak. Carilah beberapa cerita jenaka dan bacakanlah dengan suara yang nyaring, atau jelajahilah pustaka yang memuat artikel-artikel yang lucu.
  • Semarakkanlah tugas-tugas rumah yang membosankan dengan melontarkan lelucon-lelucon dan teka-teki yang sehat. Gunakan saat- saat melakukan pekerjaan rutin yang membosankan seperti mencuci piring atau membersihkan kebun sebagai kesempatan untuk saling menceritakan lelucon atau cerita-cerita yang lucu.
  • Peliharalah jiwa yang awet muda dengan lelucon-lelucon praktis yang sehat. Bila anggota-anggota keluarga saling memikirkan dan menyediakan waktu untuk bermain-main dan berkelakar dengan baik dan bersih, hal itu mencerminkan keadaan mereka yang saling mengasihi dan saling menghargai.
  • Perhatikanlah saat-saat lucu yang terjadi secara spontan di dalam keluarga, yang dapat direkam dan dihargai di tahuntahun yang mendatang. Anda pun dapat menemukan "ungkapan-ungkapan" standar seperti komentar kakek Craig Wilson yang dapat dipakai berulang-ulang untuk meredakan ketegangan dan melampiaskan keinginan tertawa yang tertahan.
  • Dengan anak yang baru belajar berjalan, gelitiklah dan banyaklah tertawa. Jika Anda harus mengatakan tidak, katakanlah dengan tegas dan segera ikutilah dengan sebuah senyuman. Teguran atau koreksi untuk memperbaiki tingkah laku yang dinyatakan dengan rasa humor akan dapat melakukan hal-haI yang mengherankan pada anak balita.
  • Waspadalah agar dapat membedakan antara gelak tertawa yang sehat dan penghinaan, sindiran tajam, atau ejekan yang berlebihan. Gelak tertawa menyembuhkan sedang yang lain itu dapat melukai hati
  • Guntinglah kartun-kartun jenaka dan ceritakanlah hal itu kepada anggota keluarga lainnya atau tempelkanlah pada tempat-tempat yang mudah dilihat.
  • Kumpulkanlah cerita-cerita jenaka atau peristiwa yang menggelikan yang dijumpai sepanjang siang hari dan biasakanlah untuk menceritakannya kembali pada anggota keluarga lainnya waktu makan malam. Bumbuilah juga makanan kalian dengan sejumlah lelucon dan teka-teki yang lucu-lucu. Gelak tertawa membantu melancarkan pencernaan!
  • Waktu pergi bersama sekeluarga, jadikanlah suatu pokok acara untuk memperhatikan iklan-iklan yang lucu yang dijumpai di sepanjang jalan, dan perhatikanlah kata-kata dungu yang diucapkan orang di tempat-tempat umum. Kemudian ceritakanlah kembali dan bumbuilah rinciannya. Bercerita dengan cara ini akan mempertajam kemampuan seseorang untuk mengamati dan memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan di sekitar kita.

Masa kanak-kanak tanpa gelak tertawa pasti akan merupakan cerita yang suram. Gelak tertawa itu obat yang mujarab-dan dalam hal ini Anda dapat menjadi dokter keluarga Anda!

Yang terpenting adalah berlatih dan berlatih

http://humor.sabda.org/tertawa_itu_sehat


Tidak ada komentar: